Monday 23 April 2018

UJIAN NASIONAL DAN HOTS


Seperti biasa, sesudah setiap pelaksanaan ujian sekolah atau ujian nasional diadakan evaluasi atas pelaksanaan ujian tersebut. Para guru melihat kembali apakah sistem pembelajaran selama ini telah mencapai target atau belum. Para pejabat yang berwenang melihat apakah sistem pelaksanaan ujian berjalan baik. Sementara itu para siswa mengeluarkan penilaian dengan maksud agar adik-adik kelas mereka dapat menghadapi ujian di tahun berikutnya dengan lebih baik.

Salah satu masalah yang dikeluhkan oleh para siswa SMA/MA dalam mengerjakan UN adalah  sulitnya soal-soal yang diberikan. Misalnya digunakannya soal-soal HOTS dalam ujian matematika.

Dua orang ahli pendidikan, yaitu Alice Thomas dan Glenda Thorne, dalam artikel yang berjudul How to Increase Higher Order Thinking (2009), menerangkan HOTS sebagai cara berpikir pada tingkat yang lebih tinggi daripada sekedar menghafal atau menceritakan kembali sesuatu yang diceritakan orang lain.

Taksonomi Bloom menjadi dasar pemikiran tersebut. Taksonomi ini mengategorikan berbagai tingkat pemikiran, mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi. Yang terendah adalah pengetahuan, diikuti pemahaman, penerapan dan akhirnya menuju ke ketrampilan analisis, sintesis dan evaluasi.

Para ahli pendidikan lainnya seperti Lorin Anderson, David Krathwohl, dkk  pada 2001 mengurutkan tingkat ketrampilan siswa yang diharapkan tersebut menjadi (1) mengingat (remember); (2) memahami (understand); (3) mengaplikasikan (apply); (4) menganalisis (analyze); (5) mengevaluasi (evaluate); dan (6) mencipta (create).

Tingkatan 1 hingga 3, sesuai konsep awalnya, merupakan kemampuan berpikir tingkat rendah (LOTS – Low Order Thinking Skills). Sedangkan butir 4 sampai 6 dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS – High Order Thinking Skills).

Bahwa HOTS itu ingin terus diterapkan di Indonesia menunjukkan bahwa pemerintah berkeinginan mengejar ketertinggalan kualitas pendidikan disbanding kualitas pendidikan di Negara-negara tetangga. Risikonya adalah bahwa system pembelajaran dan soal-soal ujian nasional akan terus disusun agar para siswa memiliki kemampuan menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.

Thursday 15 March 2018

BENARKAH KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS DITENTUKAN OLEH BAKAT?

Beberapa kali saya mendengar pernyataan bahwa cepat lambatnya seseorang menguasai bahasa Inggris ditentukan oleh ada tidaknya bakat dalam dirinya. Menurut mereka, orang-orang yang sejak lahir diberi bakat untuk dapat berbahasa Inggris akan lebih cepat menguasai bahasa Inggris daripada yang tidak dianugerahi bakat itu. Menurut saya, pernyataan itu mengandung kebenaran tetapi tidak sepenuhnya. 

Pertama harus kita setujui bahwa bakat untuk dapat berbahasa tertentu itu sudah ada dalam diri seseorang sejak ia dilahirkan. Anda sekarang dapat berkomunikasi dalam bahasa Jawa, itu karena Anda sejak kecil diberi bakat berbicara dan berada di lingkungan masyarakat yang berkomunikasi sehari-hari dalam bahasa Jawa. Lingkunganlah yang membuat bakat itu diasah dan diaktifkan. 

Sejumlah orang mempelajari bahasa asing atau bahasa baru tertentu dengan sangat giat. Mereka menghadiri kursus-kursus, membaca buku, mengerjakan latihan tertulis, mencoba menghafalkan banyak kosa kata baru, dan mereka berusaha menggunakan itu dalam komunikasi dengan orang-orang lain yang juga menggunakan bahasa tersebut. Cepat atau lambat, mereka akan terbiasa dan merasa bahwa bahasa itu bukan lagi merupakan sesuatu yang asing bagi mereka.

Tetapi ada pula orang yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mempelajari bahasa asing, termasuk bahasa Inggris, namun tetap saja dia tidak mampu menggunakannya dengan baik. Apakah ini berarti mereka tidak memiliki bakat? Saya yakin, masalahnya terletak bukan karena bakat orang tersebut, namun lebih pada persoalan apakah bahasa tersebut digunakan secara terus-menerus di tengah lingkungan yang mendukung mereka. Orang-orang yang mengaku sangat kesulitan menguasai bahasa Inggris, apabila terpaksa hidup selama berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun di tengah masyarakat yang berbahasa Inggris, mereka pasti akan dapat berbahasa Inggris dengan baik dan lancar.

Jadi, para siswa kursus dan siapa pun yang ingin menguasai bahasa Inggris perlu selalu menciptkan suasana yang memungkinkan dirinya menggunakan bahasa yang dipelajarinya itu sebagai bahasa yang hidup, yang sering digunakan, yang sering dikatakan, yang sering didengarkan, yang sering diungkapkan dan yang sering ditulis.

Bagi Anda yang tinggal di Bogor dan ingin belajar bahasa Inggris di kursus bahasa Inggris di Bogor, silakan kontak saya di 0813-8099-8494 (WA) atau email: independent.ec@gmail.com.

Salam sukses selalu.

Thursday 15 February 2018

APA KABAR KURSUS BAHASA INGGRIS DI BOGOR?

"How are you?" adalah ungkapan atau pertanyaan yang biasa kita dengar atau ucapkan saat kita bertemu kembali dengan seseorang yang kita kenal baik dan kita temui kembali. Seseorang itu bisa saja anggota keluarga, rekan kerja, tetangga, kenalan atau atasan kita. 

Pertanyaan "How are you?" yang berarti "Bagaimana kabar Anda?" memang dimaksudkan sebagai sebuah pertanyaan untuk menanyakan keadaan lawan bicara yang mungkin meliputi kesehatan, bisnis, keluarga dan lain-lain. Ungkapan ini dalam arti tertentu juga menunjukkan perhatian seseorang kepada lawan bicara, yang dalam arti lain pula merupakan bentuk "basa-basi" yang lazim. 

Pertanyaan lain yang artinya sama atau mirip dengan "How are you?" antara lain: "How are you going?" (seperti terjemahan dari bahasa Prancis: "Comment allez-vous?" Orang lain mungkin menggunakan, "How is life?" Ada juga yang mengatakan, "How are you doing?" Intinya sama, yaitu menanyakan kabar lawan bicara.

Jawaban yang dapat diberikan untuk pertanyaan itu tentu saja sesuai dengan keadaan lawan bicara. Kalau dia sehat dan baik-baik saja, lawan bicara dapat menjawab: "I am fine. Thank you" atau "I am very well, thanks" atau "Fine, thanks" atau jawaban lain yang sama maknanya. 

Yang unik adalah adanya tanggapan untuk menanyakan keadaan si penanya. Artinya, jawaban-jawaban tadi biasanya ditambah dengan pertanyaan balasan. Jadi, lawan bicara tidak hanya menjawab "I am fine, thanks" tetapi biasanya ia juga melengkapinya dengan pertanyaan "And you?" atau "How about you?"

Jadi, untuk pertanyaan "How are you?" dan pertanyaan sejenis, lawan bicara dapat menjawab "I am fine, thank you. And you?" Pertanyaan dan jawaban ini dapat bervariasi namun memiliki makna yang mirip atau mendekati kesamaan arti.

Bagaimana kabar kursus di Bogor? Apa kabar kursus di kota Bogor? Nah, untuk menanyakan hal ini, pertanyaannya dapat menjadi "How are English courses in Bogor?"

Anda ingin tahu tentang kursus bahasa Inggris di kota Bogor dan sekitarnya? Anda ingin belajar bahasa Inggris secara privat untuk program-program khusus? Hubungi saya lewat email di independent.ec@gmail.com atau kontak saya lewat WhatsApp di 0813-8099-8494.

Wednesday 10 January 2018

CARA EFEKTIF MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA INGGRIS

Prinsip dasar belajar bahasa baru atau asing adalah menggunakannya terus-menerus atau sesering mungkin. Tanpa hal itu, orang menjadi mudah lupa, tidak lancar atau tidak percaya diri. Salah satu unsur penting dalam belajar berbahasa adalah jumlah kosa kata yang orang kuasai. Semakin banyak kosa kata yang Anda kuasai, semakin baik. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya supaya orang cepat menghafal kosa kata dan mampu menggunakannya dengan lancar dan benar?

Saran-saran berikut ini mengkin sekalu merupaka cara efektif dan cepat bagi Anda untuk kapat menguasai kosa kata bahasa Inggris:

Anda sebaiknya menuliskan atau menandai sekitar 5-10 kata baru setiap hari. Hafalkan artinya, hafalkan cara penulisannya, hafalkan jenis katanya. Bacalah kosa kata baru itu berulang-ulang. Ucapkan dengan suara keras. Batasi maksimal 10 kata perhari. Jika sebuah kata belum bisa dikuasai dalam satu hari, ulangilah menghafal kosa kata baru itu keesokan hari sampai Anda benar-benar menguasainya.

Untuk dapat menguasai sebuah kosa kata baru, Anda harus disiplin, fokus dan selalu bersemangat. Jangan sampai Anda membiarkan rasa bosan menghantui Anda tiap kali Anda belajar menghafal dan menguasai kosa kata bahasa Inggris. Anda disarankan untuk membuat target pencapaian pada catatan Anda: berapa kata baru yang akan Anda kuasai dalam satu minggu, satu bulan, satu semester dan sebagainya.

Practice makes perfect. Maka, Anda harus mencoba terus menggunakan kosa kata baru tersebut ke dalam kalimat-kalimat. Kadang-kadang Anda perlu membuat kalimat tanya, positif dan negative sehingga Anda akan semakin mengingatnya. Akan semakin baik apabila Anda memanfaatkan kosa kata baru untuk menyusun percakapan yang dapat Anda praktikkan sendiri. Dari kalimat-kalimat yang Anda buat dengan kosa kata baru tersebut, praktikkan dengan suara yang lantang dan penuh percaya diri. Sesudah itu, Anda dapat mempraktikkan percakapan tersebut dengan teman Anda atau dengan diri sendiri di depan cermin. Anda perlu manfaatkan kehadiran teman-teman yang mempunyai niat serupa dengan Anda untuk belajar bahasa Inggris.

Bagi Anda yang tinggal di kota Bogor dan sekitarnya dan ingin belajar bahasa Inggris secara privat, silakan kontak saya lewat email ke independent.ec@gmail.com atau melalui pesan WhatsApp ke nomor 0813-8099-8494.