Seperti biasa, sesudah setiap pelaksanaan ujian sekolah
atau ujian nasional diadakan evaluasi atas pelaksanaan ujian tersebut. Para
guru melihat kembali apakah sistem pembelajaran selama ini telah mencapai
target atau belum. Para pejabat yang berwenang melihat apakah sistem pelaksanaan ujian
berjalan baik. Sementara itu para siswa mengeluarkan penilaian dengan maksud
agar adik-adik kelas mereka dapat menghadapi ujian di tahun berikutnya dengan
lebih baik.
Salah satu
masalah yang dikeluhkan oleh para siswa SMA/MA dalam mengerjakan UN adalah sulitnya soal-soal yang diberikan. Misalnya
digunakannya soal-soal HOTS dalam
ujian matematika.
Dua orang ahli
pendidikan, yaitu Alice
Thomas dan Glenda Thorne, dalam artikel yang berjudul How to Increase Higher Order Thinking
(2009), menerangkan
HOTS sebagai cara berpikir pada tingkat yang lebih tinggi daripada sekedar
menghafal atau menceritakan kembali
sesuatu yang diceritakan orang lain.
Taksonomi
Bloom menjadi dasar pemikiran tersebut. Taksonomi ini mengategorikan berbagai tingkat pemikiran, mulai
dari yang terendah hingga yang tertinggi. Yang terendah adalah pengetahuan, diikuti pemahaman, penerapan dan akhirnya
menuju ke ketrampilan analisis,
sintesis dan evaluasi.
Para ahli
pendidikan lainnya seperti Lorin Anderson, David Krathwohl, dkk pada 2001 mengurutkan tingkat ketrampilan
siswa yang diharapkan tersebut menjadi (1) mengingat (remember); (2) memahami (understand); (3)
mengaplikasikan (apply); (4) menganalisis (analyze); (5) mengevaluasi
(evaluate); dan (6) mencipta (create).
Tingkatan 1
hingga 3, sesuai konsep awalnya, merupakan kemampuan berpikir tingkat rendah (LOTS – Low Order Thinking Skills). Sedangkan butir 4 sampai 6 dikategorikan sebagai kemampuan berpikir
tingkat tinggi (HOTS – High Order Thinking Skills).
Bahwa HOTS itu ingin terus diterapkan di Indonesia
menunjukkan bahwa pemerintah berkeinginan mengejar ketertinggalan kualitas
pendidikan disbanding kualitas pendidikan di Negara-negara tetangga. Risikonya
adalah bahwa system pembelajaran dan soal-soal ujian nasional akan terus disusun agar para siswa
memiliki kemampuan menganalisis,
mengevaluasi dan mencipta.
No comments:
Post a Comment